Marginalisasi Masyarakat Indonesia Timur Dalam Program Waktu Indonesia Timur Net Tv

Altobeli Lobodally

Abstract


Masyarakat Indonesia Timur seringkali menjadi bahan lelucon. Baik karena faktor fisik yang berbeda maupun karena ketetinggalan informasi yang seringkali dialami oleh masyrakat Indonesia Timur, akibat kontur geografis yang jauh dengan pusat pemerintahan. Hal tersebut bahkan juga muncul dalam Program Waktu Indonesia Timur NET TV. Untuk itu, penelitian ini akan berupaya membongkar marginalisasi masyarakat Indonesia Timur yang muncul dalam program tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Budaya Populer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi-semiotika. Khususnya semiotika Roland Barthes. Peneliti menemukan bahwa Program Waktu Indonesia Timur NET TV memandang Masyarakat Indonesia Timur sebagai pihak yang mengalami keterbelakangan baik informasi maupun pembangunan, fisiknya ditunjukkan sebagai individu yang aneh dan tidak tepat menjalani profesi yang menjaga garda terdepan atau menjadi simbolisasi sebuah perusahaan, Masyarakat Indonesia Timur juga mengalami dehumanisasi, pelaku tindakan kriminal, tidak memiliki kedudukan dan status ekonomi yang tinggi, dan bahkan juga tidak memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas. Disamping itu, peneliti juga menemukan bahwa Masyarakat Indonesia Timur dijabarkan sebagai bangsa yang tertinggal dan termarjinalkan, serta digambarkan sebagai masyarakat yang hidup dalam kasta terbawah dan memiliki pola kehidupan yang sulit dan tidak dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan mulia. Upaya marginalisasi tersebut muncul sebagai bentuk ideologi budaya populer.

Keywords


marginalisasi, masyarakat Indonesia timur, budaya populer, semiotika, televisi

References


Berger, Arthur Asa. 2000. Media Analysis Techniques. Alih Bahasa Setio Budi. Yogyakarta: Andi Offset.

Ida, R. 2014. Metode Penelitian: Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: Kencana

Marsuki. (2005). Analisis Perekonomian Sulawesi Selatan dan Kawasan Timur Indonesia. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Nasution, M. Z., Djanius D. (2013) Peran Kepala desa dalam Meningkatkan Pembangunan Melalui program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di Desa Seu Apung Jaya Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan, Jurnal CITIZENSHIP, Vol.00, No.00, 2013.

Pambayun, E. (2013). One Stop Qualitative Research Methodology In Communication. Jakarta: Lentera Printing.

Sobur, A. (2001). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sobur, A. (2009). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sobur, A. (2012). Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Strinati, D. (2007). Popular Culture: Pengantar Menuju Teori Budaya Populer. Yogyakarta: JEJAK.

Sudibyo, Hamad, Qodari. (2008). Kabar-Kabar Kebencian: Prasangka Agama di Media Massa. Jakarta: Institut Studi Arus Informasi.




DOI: https://doi.org/10.36914/jikb.v5i2.312

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis

Publisher: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita Copyright