Representasi Nelangsa pada Film Pendek Banyu Karya Richard Suwae dari Pandangan Semiotika Roland Barthes

Digma Ihsan Nurrochman, Zainal Abidin, Made Panji Teguh Santoso

Abstract


Film pendek Banyu karya Richard Suwae adalah film yang menceritakan tentang kehidupan Sri, seorang wanita yang hidup bersama anaknya Banyu. Anak yang dilahirkan dari kasus pemerkosaan pada dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adegan-adegan yang merepresentasikan makna nelangsa melalui analisa tahapan denotasi, konotasi, dan mitos. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Adegan yang menjadi objek penelitian terdiri dari lima adegan yang dapat menandakan makna nelangsa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban pemerkosaan yang hamil, lebih memilih mengaborsi karena khawatir anak tersebut mengalami kondisi hidup yang nelangsa, kurangnya penegakan hukum untuk orang-orang miskin dan nelangsa, dan menjadi seorang pelacur bukanlah sebuah keinginan tetapi sebuah keterpaksaan.

Keywords


Semiotika, Film Pendek, Nelangsa, Pemerkosaan

References


Afriany. 2018. “Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dengan Metode Camel (Periode 2013-2015).” Majalah Ilmiah 25(1):45–59.

Aritonang, David Ardhy, and Yohannes Don Bosco Doho. 2019. “Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap Lirik Lagu Band Noah ‘Puisi Adinda.’” Ilmu Komunikasi Dan Bisnis 4(2):77–103.

Asri, Rahman. 2020. “Membaca Film Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film ‘Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini.’” Al-Azhar Indonesia 1(2):74–86.

Darmiah. 2019. “Perkembangan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Emosi Anak Usia MI.” Pionir 8(2):94–104.

Evanti, Amalia, and Yoga Sudarisman. 2018. “Penyutradaraan Film Fiksi Naya Sebagai Upaya Pencegahan Maraknya Penyimpangan Role-Play K-Pop Di Kalangan Remaja.” E-Proceeding of Art & Design 5(3):1–7.

Faiz, Muhammad Syukri, Acep Iwan Saidi, and Ganal Rudiyanto. 2020. “Kajian Semiotika Konotasi Ornamen Betawi Gigi Balang.” Seni & Reka Rancang 3(1):79–86.

Gentakiswara. 2018. Nelangsa. 1st ed. Jakarta: Gradien Mediatama.

Hanafi, Wahyu. 2018. “Semiotika Al-Qur’an: Representasi Makna Verba Reflektif Perilaku Manusia Dalam Surat Al-Maun Dan Bias Sosial Keagamaan.” Al-Lahjah 2(2):15–30.

Junianto, Arief. 2015. “Prostitusi Parangkusumo: Geliat Kupu-Kupu Malam Pada Ritual Selasa Kliwon.” Harianjogja.Com. Retrieved April 20, 2021 (https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2015/09/09/511/640990/prostitusi-parangkusumo-geliat-kupu-kupu-malam-pada-ritual-selasa-kliwon).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2016. “Nelangsa.” Kbbi.Kemdikbud.Go.Id. Retrieved December 12, 2020 (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/nelangsa).

Latif, Umar. 2016. “Lidah Dan Hati (Sebuah Analisa Dalam Konteks Terminologi Al-Qur’an).” Al-Bayan 22(33):101–13.

Marliana, Suci, Arri Handayani, and Siti Fitriana. 2018. “Faktor Faktor Penyebab Remaja Melakukan Prostitusi Di Gal Panas Desa Jatijajar Kabupaten Semarang.” Empati 5(1):56–63.

Prasetya, Arif Budi. 2019. Analisis Semiotika Film Dan Komunikasi. 1st ed. Malang: Intrans Publishing.

Raharjo, Agus, Angkasa, and Rahadi Wasi Bintoro. 2015. “Akses Keadilan Bagi Rakyat Miskin (Dilema Dalam Pemberian Bantuan Hukum Oleh Advokat).” Mimbar Hukum 27(3):432–44.

Sari, Riza Yuniar. 2013. “Aborsi Korban Perkosaan Perspektif Hukum Islam Dan Hak Asasi Manusia.” Al-Hukama 3(1):34–81.

Sobur, Alex. 2017. Semiotika Komunikasi. 5th ed. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.




DOI: https://doi.org/10.36914/jikb.v7i1.588

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis

Publisher: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita Copyright