Pelatihan Penulisan Kronik bagi Warga Lembaga Pembinaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional-Daerah
Abstract
Abstrak
Penulisan kronik menjadi kesulitan tersendiri bagi para penulis kronik. Sementara penulisan kronik merupakan hal yang fundamental bagi mereka yang berkecimpung di bidang penelitian dan pengembangan (Litbang) terlebih apabila harus memberikan laporan secara menyeluruh pada akhir tahun. Karena itu, bidang Litbang Lembaga Pembinaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN) menyelenggarakan pelatihan menulis kronik pada hari Minggu, 14 Februari 2021. Disepakati bahwa tujuan pelatihan penulisan kronik adalah peserta pelatihan memahami dan menerapkan keterampilan menulis kronik terkait dengan berbagai kegiatan yang dijalankan oleh LP3K Nasional dan Daerah. Tanpa keraguan, bidang Litbang LP3KN menghubungi pakar penulisan kronik untuk sharing and training tata cara penulisan kronik. Pelatihan diberikan oleh Bapak Tonny D Widiastono yang lebih 33 tahun bergabung dengan Harian Kompas. Materi penulisan kronik yang disampaikan dengan menggunakan metode 5W+1H. Dalam pelatihan itu dipaparkan konsep tentang kronik, dan cara menulis kronik yang benar. Kepada 148 peserta yang merupakan utusan dari Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) dan beberapa pengurus LP3KN, juga diberi sesi latihan menulis kronik. Hasil dari kegiatan pelatihan penulisan kronik antara lain; Pertama, peserta menilai pelatihan disampaikan dengan amat menarik dan membantu horizon peserta tentang penulisan kronik. Kedua, penulisan kronik di LP3KN dan LP3KD meningkat. Ketiga, LP3KN membuat website khusus untuk publikasi penulisan kronik.
Kata kunci: kronik, lembaga pesparani katolik, pelatihan penulisan kronik.
ABSTRACT
Chronicle writing is a problem for chroniclers. Meanwhile, chronicle writing is fundamental for those who are in the field of Research and Development (R&D), especially if they must provide a comprehensive report at the end of the year. Therefore, the R&D of the National Catholic PESPARANI Institute held a chronicle writing training on Sunday, February 14, 2021. It was agreed that the aim of the chronicle writing training was for trainees to understand and apply chronicle writing skills related to various activities carried out by the Catholic PESPARANI Institute both National and Regional. Without a doubt, the R&D of the National Catholic PESPARANI Institute contacted chronic writing expert for sharing and training on chronicle writing procedures. The training was provided by Mr. Tonny D Widiastono, who has been with Kompas Daily for more than 33 years. Chronicle writing materials are delivered using the 5W+1H method. In the training session, the concept of chronicles and the correct way to write chronicles were explained. The 148 participants who were delegates from the Catholic PESPARANI Institute both National and Regional also given a chronicle writing training session. The results of the chronicle writing training activity; Firstly, participants judged that the training was very interesting and helped the participants' horizons about chronicle writing. Secondly, the chronicle writing in the Catholic PESPARANI Institute both National and Regional is increasing. Thirdly, the Institution for Fostering and Development of the National Catholic Ecclesiastical Choir Festival created a special website for chronicle writing publications.
Keywords: chronicle, chronicle writing training, the catholic pesparani institute.
Penulisan kronik menjadi kesulitan tersendiri bagi para penulis kronik. Sementara penulisan kronik merupakan hal yang fundamental bagi mereka yang berkecimpung di bidang penelitian dan pengembangan (Litbang) terlebih apabila harus memberikan laporan secara menyeluruh pada akhir tahun. Karena itu, bidang Litbang Lembaga Pembinaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN) menyelenggarakan pelatihan menulis kronik pada hari Minggu, 14 Februari 2021. Disepakati bahwa tujuan pelatihan penulisan kronik adalah peserta pelatihan memahami dan menerapkan keterampilan menulis kronik terkait dengan berbagai kegiatan yang dijalankan oleh LP3K Nasional dan Daerah. Tanpa keraguan, bidang Litbang LP3KN menghubungi pakar penulisan kronik untuk sharing and training tata cara penulisan kronik. Pelatihan diberikan oleh Bapak Tonny D Widiastono yang lebih 33 tahun bergabung dengan Harian Kompas. Materi penulisan kronik yang disampaikan dengan menggunakan metode 5W+1H. Dalam pelatihan itu dipaparkan konsep tentang kronik, dan cara menulis kronik yang benar. Kepada 148 peserta yang merupakan utusan dari Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) dan beberapa pengurus LP3KN, juga diberi sesi latihan menulis kronik. Hasil dari kegiatan pelatihan penulisan kronik antara lain; Pertama, peserta menilai pelatihan disampaikan dengan amat menarik dan membantu horizon peserta tentang penulisan kronik. Kedua, penulisan kronik di LP3KN dan LP3KD meningkat. Ketiga, LP3KN membuat website khusus untuk publikasi penulisan kronik.
Kata kunci: kronik, lembaga pesparani katolik, pelatihan penulisan kronik.
ABSTRACT
Chronicle writing is a problem for chroniclers. Meanwhile, chronicle writing is fundamental for those who are in the field of Research and Development (R&D), especially if they must provide a comprehensive report at the end of the year. Therefore, the R&D of the National Catholic PESPARANI Institute held a chronicle writing training on Sunday, February 14, 2021. It was agreed that the aim of the chronicle writing training was for trainees to understand and apply chronicle writing skills related to various activities carried out by the Catholic PESPARANI Institute both National and Regional. Without a doubt, the R&D of the National Catholic PESPARANI Institute contacted chronic writing expert for sharing and training on chronicle writing procedures. The training was provided by Mr. Tonny D Widiastono, who has been with Kompas Daily for more than 33 years. Chronicle writing materials are delivered using the 5W+1H method. In the training session, the concept of chronicles and the correct way to write chronicles were explained. The 148 participants who were delegates from the Catholic PESPARANI Institute both National and Regional also given a chronicle writing training session. The results of the chronicle writing training activity; Firstly, participants judged that the training was very interesting and helped the participants' horizons about chronicle writing. Secondly, the chronicle writing in the Catholic PESPARANI Institute both National and Regional is increasing. Thirdly, the Institution for Fostering and Development of the National Catholic Ecclesiastical Choir Festival created a special website for chronicle writing publications.
Keywords: chronicle, chronicle writing training, the catholic pesparani institute.
Keywords
sistem arsip; penulisan kronik; pengabdian masyarakat
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.36914/jkum.v2i2.624
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Karya untuk Masyarakat (JKuM)
Publisher: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretari Tarakanita Copyright